Karat daun kopi – (Penyebab, Gejala, & Pengendalian)

Prediksi para ilmuwan bahwa di tahun 2050, lebih dari 50% kopi di dunia akan lenyap, salah satu penyebabnya adalah Karat daun kopi, dan berikut penjelasannya :

<--Jason In the box-->

 

 

Penyebab Penyakit

Penyebab karat daun kopi disebabkan oleh jamur H. vastatrix B.et Br. Yang tergolong parasit obligat yaitu hanya dapat berkembang pada sel hidup. Jamur ini mempunyai uredospore seperti tepung berwarna kuning tua sampai merah jingga. Uredospora yang masih muda berbentuk bulat kemudian pada umur lebih lanjut spora ini berbentuk seperti ginjal dengan satu sisi rata dan halus, sedangkan sisi lainnya berbentuk agak cembung dengan permukaan kasar.

Gejala serangan

Gejala awal penyakit karat daun terlihat sebagai bercak berwarna kuning muda pada permukaan bawah daun yang berubah menjadi kuning tua. Bercak tersebut pada mulanya berbentuk bulatan kecil bergaris tengah + 0,5 cm. Selanjutnya bercak-bercak yang berdekatan akan menyatu, sehingga ukurannya menjadi besar dan bentuknya tidak teratur, diameternya dapat mencapai 5 cm. pada bercak ini terbentuk tepung yang asalnya berwarna kuning/jingga berubah menjadi putih karena adanya jamur hiper parasite pada uredospora. Penyakit ini dapat mengakibatkan daun yang terserang gugur sebelum waktunya (premature). Serangan yang berat dapat menyebabkan daun rontok, cabang/ranting mati dan akhirnya tanaman mati.

Uredospora merupakan alat penularan dan penyebaran penyakit karat daun. Uredospora mengadakan infeksi melalui stomata pada daun. Penularan penyakit melalui media air, angin, peralatan pertanian, dan kontak yang lain.

 

Faktor Pendukung Perkembangan Penyakit

Perkembangan H. vastatrix sangat cepat pada lingkungan yang mempunyai curah hujan, kelembaban dan suhu yang tinggi. Infeksi dipengaruhi oleh umur daun dan varietas kopi. Daun muda yang sudah terbuka penuh. lebih rentan dan pada daun yang belum membuka. Tingkat serangan penyakit yang lebih berat terdapat pada bagian tajuk yang terkena sinar matahari penuh. Tanaman yang kurang baik pertumbuhannya antara lain yang mendapat gangguan gulma Iebih rentan terhadap penyakit ¡ni.

Daerah Penyebaran

Penyakit karat daun kopi telah tersebar + di 34 negara penghasil kopi Arabika termasuk Indonesia. Potensi serangan berat terjadi pada ketinggian di bawah 1000 m dpl, sedangkan di atas 1000 m dpl tingkat serangan pernyakit karat daun biasanya rendah.

Kerugian Hasil

Kerugian hasil serangan yang terjadi pada musim hujan yang disertai suhu tinggi dapat menyebabkan intensitas serangan yang berat dan kehilangan hasil pada tahun-tahun tertentu dapat mencapai 70%.

Pengendalian :

Pencegahan Karat Daun. Tidak dianjurkan menanam kopi Arabika di bawah ketinggian 750 m dpl;

Kultur teknis

  • Pengaturan naungan melalui pemangkasan dilaksanakan sesuai musim, pada musim kemarau tidak dilakukan pemangkasan, dan menjelang musim hujan dilakukan pemangkasan, secara tidak Iangsung pemangkasan akan mengurangi sumber inokulum penyebab penyakit.
  • Pemupukan berimbang yang sesuai dengan kebutuhan tanaman akan mengurangi intensitas serangan.
  • Penggunaan varietas resisten; Varietas yang dianjurkan untuk kopi Arabika adalah Lini S (S 795 dan 1934), USDA (230762 dan 230731), dan BP453A (CIFC 519-3).

Kimiawi

Pengendalian secara kimia dilakukan setelah serangan karat daun mencapai ambang toleransi 20% daun kopi terserang. Aplikasi dilakukan dengan penggunaan fungisida kontak dan atau sistemik. Pemakaian fungisida sistemik disarankan tidak lebih dari dua kali setahun. Sedangkan fungisida kontak digunakan dengan interval 2-3 minggu. Sampai sekarang fungisida kontak yang berbahan aktif tembaga masih cukup efektif, dan fungisida sistemik dengan bahan aktif Triademefon

 

Sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *